![]() | ||
Sumber gambar: @dscpindonesia |
Sampai kapan manusia-manusia berhenti menangkap ikan dengan bom atau sianida?
Apakah mereka tidak paham itu bisa merusak rumah kita?
Seekor penyu hijau bertanya pada teman-temannya. Namun, tak terdengar sahutan. Hening. Penyu hijau dan teman-temannya terpekur di antara lamun yang bergerak lembut. Mereka memandangi air laut yang nampak kotor. Penyu hijau dan teman-temannya tidak sempat merasakan berenang di jernihnya air padang lamun. Nenek mereka bercerita, dahulu kala, air padang lamun sangat jernih dan segar rasanya. Yaitu, kala air di sepanjang hamparan padang lamun bebas dari zat berbahaya.
Satu persatu terumbu karang mati oleh limbah industri. Itu tempat kita sembunyi dari mara bahaya. Tempat bermain petak umpet saat ibu mencari makanan untuk kita.
Seekor ikan baronang mengomel mengeluarkan gelembung air. Dia berenang lesu. Terumbu karang cantik warna warni yang pernah diceritakan Ibu telah berubah kisah pilu. Terumbu-terumbu karang itu jumlahnya makin sedikit. Mereka sengaja diambil oleh tangan-tangan jahil atau perlahan mati oleh limbah industri.
Ayo kita lomba berenang sampai ke mangrove.
Siapa yang menang, dapat jatah makanan paling banyak!
Seru kepiting rajunan pada teman-temannya. Lagi-lagi hening. Sunyi beberapa saat lamanya. Hanya terdengar kerisik dedaun mangrove yang bergerak tipis tersapu angin.
"Aku bukan tidak mau berenang ke sana. Tapi, melewati padang lamun yang tanamannya kurang sehat serta airnya kotor, aku ragu pulang dari sana badanku sakit semua. Kawasan itu sudah tidak sehat bagi kita," seekor kepiting rajunan menggerak-gerakkan capitnya.
Tanpa mereka sadari, seekor duyung menangkap pembicaraan teman-temannya. Ada desir pilu menyeruak perasaanya. Teman-teman itu benar. Padang lamun yang dulu tempat istimewa baginya dan teman-temannya, kini perlahan sirna oleh perbuatan manusia. Akan tetapi, tidak semua makhluk bernama manusia seperti itu. Si duyung mencoba mengingat-ingat...
Adalah Dugong and Seagrass Conservation Project (DSCP) Indonesia yang terus berupaya mengembalikan fungsi padang lamun. Padang lamun yang mampu menahan pantai dari gelombang dan ombak terus diupayakan kelestariannya. Padang lamun yang mampu mengurangi laju perubahan iklim dengan menyerap emisi karbondioksida terus diusahakan keberadaanya. Melalui sejumlah lokakarya, DSCP Indonesia menyampaikan pentingnya menjaga kelestarian padang lamun. Pencemaran oleh limbah rumah tangga, pertanian, dan industri yang bisa merusak padang lamun harus dicegah. DSCP Indonesia terus mengajak semua kalangan untuk bersama-sama menumbuhkan dan menjaga kelestarian padang lamun. Padang lamun tidak hanya berguna bagi ikan-ikan dan habitanya, padang lamun sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Bukankah manusia membutuhkan makanan bergizi, yaitu ikan berprotein tinggi, di mana padang lamun sebagai habitat awal untuk bertumbuh?
Baiknya kita pindah saja ke padang lamun yang masih sehat, di sini kita hanya menunggu waktu untuk sakit. Sayangnya, padang lamun sehat tempatnya jauh dari sini.
Keluh si dugong sambil malas-malasan berenang. Namun, saat sedang melamun panjang, terdengar percakapan sejumlah manusia dari atas perahu.
"Lamun itu satu-satunya tenaman yang berbunga dan berbuah di dalam laut. Mulai produksi serbuk sari, penyerbukan, serta pembuahan dilakukan di dalam air laut. Akar-akarnya kuat mencengkeram ke dasar laut. Kita harus melakukan transplantasi lamun. Segera kita ciptakan areal padang lamun yang baru. Kasihan ikan-ikan dan penghuni padang lamun ini."
"Siap, Pak!" sahut manusia lainnya.
"Lakukan perbaikan pada padang lamun yang kurang sehat. Kerahkan semua pihak terkait untuk bersama-sama mengatasi padang lamun yang mau mati ini."
"Siap, Pak!"
Mendengar pembicaran itu, si dugong segera berlari memanggil teman-temannya. Sebentar saja penghuni padang lamun berkumpul. Si dugong menceritakan apa yang baru saja didengarnya pada teman-temannya. Seketika, semua membayangkan, sebentar lagi mereka punya rumah baru yang sehat, yang airnya jernih dengan terumbu karang cantik betebaran. Sungguh mereka tak sabar ingin memiliki rumah baru. Padang lamun baru.
![]() |
Karya D. Alindi |
"Baiklah, mari kita goyang dugong daripada bengong!" ajak si dugong diikuti teman-temannya yang langsung berjoget asyik.
#duyungmelamun