Jumat, 22 Desember 2017

Kisah Para Nabi Dalam Alquran




Mengapa memberi tahu anak-anak lebih efektif dengan cara mendongeng? Sebab siapa pun tak suka digurui termasuk anak-anak. Metoda pengajaran untuk anak-anak usia pra sekolah paling efektif lewat mendongeng. Sebuah pesan lebih mudah sampai melalui cerita dibandingkan dengan memberi tahu mereka secara langsung. 

Begitu pula jika orang tua ingin menyampaikan teladan para nabi kepada anak-anak. Keimanan para nabi akan lebih mudah ditangkap oleh anak-anak apabila disampaikan melalui cerita. Adalah buku 30 Kisah Bersama Para Nabi bercerita tentang nabi yang dikemas dalam bentuk dongeng. 

Apa yang menarik?
Kisah pertama tentang Berguru Pada Nabi Khidir. Kisah ini tentang Nabi Musa yang begitu bersemangat berguru pada Nabi Khidir. Saking semangatnya, terkadang Nabi Musa terkesan kurang sabar. Ini disampaikan Nabi Khidir dalam surat Al Kahfi ayat 66-70. “Sungguh engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku. Dan bagaimana engkau akan bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu...” Kisah yang sebenarnya cukup serius ini, berubah menjadi cerita yang ringan, mengalir, dan disampaikan tanpa ada unsur menggurui. Di akhir kisah, pembaca anak-anak diajak mengingat peristiwa yang terjadi melalui lembar aktivitas yang harus diisi. Ini sungguh seru, di mana anak-anak belajar dengan cara menyenangkan.

Begitu pula kisah tentang Ismail, Sabar Memenuhi Perintah Allah. Dijelaskan bagaimana sikap Ismail kecil saat mendengar perintah Allah SWT yang disampaikan oleh ayahanda, Nabi Ibrahim As. Betapa Ismail sabar dan taat saat mengetahui dirinya harus disembelih oleh orang tuanya. Tidak sedikitpun takut apalagi ingin berlari. Ismail bersedia disembelih ayahnya jika memang ini adalah perintah Allah SWT. Lewat kisah ini anak-anak belajar tentang ketaatan pada orang tua dan Allah SWT.

Buku setebal 154 halaman ini sarat dengan ayat-ayat Alquran. Kisah-kisah dalam buku ini disertai kutipan ayat. Ini sangat membantu orang tua jika muncul pertanyaan dari sang buah hati. Dengan demikian bukan si anak saja yang belajar, orang tua pun ikut menambah pengetahuan dan pemanahan.

Mengapa harus memiliki buku 30 Kisah Bersama Para Nabi?
Buku yang ditulis dengan apik oleh Dedeh Sri Ulfah ini bisa mempererat hubungan orang tua dengan anak, merangsang daya imajinasi anak, dan mengajarkan pesan kebaikan. Perintah bersabar dalam segala sesuatu, mentaati perintah Allah SWT tanpa penawaran, ikhlas dalam menerima ketetapan Allah SWT, larangan untuk berputus asa, dan masih banyak lagi.

Kisah lainnya seperti Kecerdasan Nabi Sulaiman, Bayi Ajaib yang Dapat Berbicara, Keberanian Nabi Daud, Bertasbih dalam Perut Ikan Paus, Nabi Zakaria Sabar Menanti Keturunan, juga tak kalah seru. Semua disampaikan dalam bentuk cerita dengan ilustrasi berwarna dan menarik sehingga anak lebih nyaman menerima pesan di dalamnya.

Di mana bisa membeli buku ini?
Buku terbitan PT Elexmedia ini bisa diperoleh di toko buku terdekat, situs online, maupun melalui penulisnya langsung, Dedeh Sri Ulfah (bonus tanda tangan penuh cinta untuk sang buah hati). Jadi, tunggu apalagi? Segera miliki buku seharga Rp94.800,00 ini. Saatnya para orang tua lebih dekat dengan buah hati melalui bercerita bersama.


Sabtu, 09 Desember 2017

12 Jurus Sakti Penulis



Judul   : Ternyata Menulis Itu Gampang
Nama Penulis  : Indari Mastuti
Penerbit           : Samudera
Tahun Terbit        : 2011
Jumlah Halaman : 152 halaman
ISBN                   : 978-979-1256-30-8
Harga Buku         : Rp21.000,00

Siapapun bisa menulis. Menulis bukan ditentukan oleh bakat. Meskipun tidak dipungkiri bahwa seseorang yang punya bakat menulis akan lebih cepat memahaninya. Motivasi menulis seseorang bermacam-macam. Ada yang ingin terkenal lewat menulis. Ada yang ingin menyampaikan buah pikiran. Ada yang menjadikan kegiatan menulis sebagai terapi menghilangkan emosi negatif. Dan masih banyak lagi.

Indari Mastuti, penulis buku yang namanya tidak asing di dunia literasi mencoba memaparkan 12 kemudahan atau 12 jurus sakti dalam memulai menulis. Masing-masing jurus dijelaskan dengan rinci. Penulis pemula yang sering mengeluh pusing di awal belajar menulis bisa bernapas lega. “Well, untuk para penulis pemula, lupakanlah teori! Menulislah dengan gaya Anda sendiri dan jangan pernah terbebani dengan apapun. Menulis, ya, menulis…” (hlm 15)

Pada jurus sakti ke-5 Indari menjelaskan bahwa tak perlu menjadi penulis idealis. Penulis idealis adalah penulis yang ingin karyanya selalu sempurna, yang berkarya hanya pada tema yang diyakini itulah yang terbaik. Tema lain dianggapnya kurang menarik. Ciri-ciri penulis idealis di antaranya menulis tanpa memerhatikan kebutuhan pasar, tidak suka campur tangan pihak lain, tidak begitu memikirkan imbalan menulis. Baginya, kesempurnaan karya adalah yang utama. Sementara itu, ciri-ciri penulis industrial adalah kebalikan penulis idealis. Indari menyarankan, di awal karir penulisan sebaiknya penulis pemula berhenti berpikir idealis.

Selain jurus sakti yang bersifat teknis, ada satu jurus yang membuat pembaca berpikir dan merenung. Disampaikan oleh penulis yang produktif menulis dan punya bisnis training kepenulisan ini bahwa menulis sebagai salah satu jalan menuju surga. “Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang dia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Rabb-nya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Al-Baqarah [2]: 112). Adalah Imam Al-Baihaqi, penulis produktif buku akidah, hadits, fikih, hingga tarikh. Diperkirakan, buku-buku tulisannya mencapai seribu jilid. Kebayang oleh kita amal jariyah atas karyanya. Begitu pula Imam At-Tirmidzi. Beliau berpulang di usia 70 tahun dengan meninggalkan puluhan kitab yang hingga kini terus dipelajari oleh banyak kalangan. Demikian pula Imam Muslim dan  Imam Asy-Syafi’i. Masya Allah.

Barangkali pembaca akan tercengang saat membaca jurus sakti ke-10. Menulis menjadikan seseorang awet muda. Wow! Di saat sebagian orang sibuk mencari resep awet muda paling ampuh, buku ini justru menyuguhkan solusi awet muda murah meriah. Dengan menulis, seseorang merasa bebas. Lepas dari beban yang menghimpit. Ini memunculkan perasaan lega dan bahagia. Persaan bahagia ini merangsang hormon endorphin, yaitu, senyawa kimia yang dihasilkan tubuh saat sedang bahagia. Hormon ini membuat seseorang berenergi dan mampu meningkatkan kekebalan tubuh.
Selain 12 jurus sakti, buku ini dilengkapi tanya jawab seputar menulis dan penerbitan buku. Setiap pertanyaan dijawab dengan jelas dan detail. Misalnya, banyak ide di kepala tapi kenapa selalu sulit menuangkannya dalam bentuk tulisan. “Coba Anda menulis ide yang paling Anda kuasai untuk dijabarkan dalam bentuk tulisan. Untuk ide lainnya? Catat saja, sebab bisa jadi kelak Anda membutuhkan ide-ide itu untuk bahan tulisan yang lain.” (hlm 135)

Di bagian akhir buku ini menampilkan nama penerbit dan  alamat email sebagai bonus buku. Terdapat 80 lebih nama penerbit beserta emailnya. Saya menyarakan agar pembaca mengecek email yang ingin dituju terlebih dahulu, misalnya dengan say hello pada penerbit, untuk memastikan email tersebut aktif atau tidak.
Buku ini sangat cocok bagi penulis pemula atau penulis yang tengah mengalami kejenuhan berkarya. Semangat Indari dalam mengajak siapapun untuk aktif menulis sungguh terasa di setiap halaman. “Sudah sangat banyak contoh penulis Indonesia yang bisa menjadi kaya dan sejahtera karena tulisan-tulisannya. Misalnya saja, Habiburrahman El-Shirazy dengan novel Ayat-Ayat Cinta, dia mendapatkan royalty lebih dari Rp 1,2 miliar.”

Setelah menutup buku ini, pembaca yang bertekad memulai menulis tidak perlu bertanya-tanya lagi. Bagaimana mengawali menulis? Bagaimana mencari data dan ide? Bagaimana jika tiba-tiba berhenti di jalan? Semua terjawab di buku ini bersama tips dahsyat yang disajikan dengan gaya bahasa khas Indari Mastuti. Santai, singkat, dan jelas.

Tangerang Selatan, 01 Desember 2017
Shainakaf

Ctt: Tulisan ini dibuat sebagai tugas dalam kelas online menulis resensi yang dimentori oleh Kakak kesayangan Fitri Restiana di kelas menulis @joeraganartikel.