Rabu, 19 Desember 2018

Lightening Active Body Serum: Menjawab Kegalauan Kaum Hawa

Belakangan ini bermunculan produk kosmetik dengan iming-iming sejuta manfaat. Bagaimana menyikapi penawaran menggiurkan produk kosmetik?


Berani menebak ini lotion apa?

Setiap orang khususnya kaum hawa ingin selalu tampil menawan. Terlebih saat menghadiri sebuah acara. Rasanya, ingin tampil sempurna. Tidak ingin terlihat noda sedikit pun di wajah atau badan. Hal ini wajar. Menjadi tidak wajar ketika akhirnya selalu mencoba kosmetik baru, sementara kosmetik lama masih tersedia.

Sebagai perempuan yang suka perawatan, saya harus teliti dan hati-hati dalam memilih produk perawatan. Banyak produk kecantikan beredar di masyarakat luas. Kita hampir tidak bisa lagi mengenali satu persatu. Baru-baru ini Badan POM Republik Indonesia bahkan telah mengumumkan sejumlah kosmetik berbahaya sehingga harus ditarik izin peredarannya.


Segel kemasan kuat sehingga aman dalam proses pengiriman.

Bersyukur bisa mengenal rangkaian kosmetik Zalfa Miracle, yaitu Lightening Active Body Serum. Produk ini menjawab kegelisahan kaum hawa khususnya yang telah meninggalkan usia remaja. Seiring bertambahnya usia seseorang, kondisi kulit akan mengalami perubahan. Kulit telapak tangan, lengan, dan kaki terlihat kering dan muncul garis-garis halus. Hal ini disebabkan berkurangnya cairan dalam tubuh. Kulit kering dipengaruhi oleh faktor hormon, lingkungan, cara perawatan yang kurang tepat, dan lain sebagainya.

Tekstur krim Lightening Active Body Serum lembut, mudah diserap kulit.


Mengapa Lightening Active Body Serum?
Produk ini mengandung multivitamin complex dan kakadu plum extract yang mampu membantu mencerahkan kulit dan tetap lembab alami. Serta mengandung antioksidan tinggi untuk menangkal radikal bebas sebagai pemicu kulit kering dan kusam. Tekstur krim lembut pada Lightening Active Body Serum tidak membuat lengket di kulit dan wanginya awet. Produk ini mampu mengembalikan kulit kering dan kusam menjadi lembab alami, lebih cerah, dan kenyal.

Mengapa Dipakai Malam Hari Sebelum Tidur?
Kegiatan seseorang selama tidur sangat minim, ini mempercepat proses regenerasi kulit. Di malam hari, kulit memperbaiki kerusakan jaringan yang terjadi pada siang atau malam hari. Pemakaian Lightening Active Body Serum secara teratur dan rutin 14 hari mampu memperbaiki kondisi kulit tubuh menjadi lebih sehat. Bahkan telah terbukti menghilangkan noda bekas minyak panas.


Pemakaian rutin 14 hari Lightening Active Body Serum mampu mengembalikan noda dan mencerahkan kulit.

Salah satu produk best seller dari rangkaian kosmetik Zalfa Miracle ini sangat aman, dibuat dari bahan alami. Masyarakat juga tidak perlu khawatir karena Lightening Active Body Serum dan serangkaian produk lainnya dari Zalfa Miracle ini telah mengantongi izin Badan POM Republik Indonesia dan yang paling penting telah mendapatkan sertifikat halal Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dengan demikian seluruh pelanggan merasa nyaman dan tenang menggunakan produk-produk Zalfa Miracle.

Produk Zalfa Miracle merupakan perpaduan beragam ekstrak bahan alami dengan komposisi lain hasil riset terkini di Industri Kosmetika. Semua produk dicek secara berkala untuk memastikan bahwa setiap varian produk Zalfa Miracle hanya mengandung bahan-bahan alami. Tidak mengandung bahan mercury dan bahan berbahaya lainnya. Lightening Active Body Serum ini aman bagi ibu hamil maupun menyusui. Wajar jika peminat produk ini cukup tinggi khususnya mereka yang peduli pada kesehatan kulit.


Lightening Active Body Serum mampu menjawab kegalaun kaun hawa

Lightening Active Body Serum ini bisa dipesan melalui link order WA admin: www.zalfa.id/pusat. Sementara itu, seluruh rangkaian produk kosmetik dari Zalfa Miracle bisa dilihat di website resmi atau akun instagram Zalfa Miracle. Ada program diskon 10% untuk belanja produk Zalfa Cosmetics, silakan pakai kode INBRI018.

Silakan konsultasi dengan admin yang ramah untuk mendapatkan produk yang tepat. Selamat memiliki kulit sehat dan cantik menawan bersama Lightening Active Body Serum dari Zalfa Miracle.

#skincarehalal
#reviewzalfa
#zalfamiracle
#lighteningactivebodyserum
#solusikulitkering
#pelembabalami
#kosmetikaman
#kosmetikhalal

Jumat, 07 Desember 2018

Desember: Gedein Sumber (Rezeki)

Tahun 2019 sudah punya sumber rezeki baru?

Banyak pihak mengeluh, hidup sekarang terasa lebih sulit. Uang cepat sekali melayang. Ya iyalah kalau mau awet didiamkan, jangan untuk belanja apa-apa, jangan dibawa ke mana-mana, bakal tenang dan damai itu uang.

 
Alhamdulillah laporan salah satu peserta Optimasi FB.

Menurutnya saya, persoalannya bukan bagaimana agar uang bertahan tidak dibelanjakan. Uang itu rezeki yang harus digunakan agar berkah. Hanya, penggunaanya harus jelas, harus sesuai kebutuhan bukan keinginan.

Jika bukan itu persoalannya, lalu apa?
Mengingat biaya kebutuhan hidup semakin mencekik (biar dramatis), kita cari jalan bagaimana meningkatkan penghasilan. Bersyukur yang punya pasangan berpenghasilan tetap, syukur-syukur pasutri berpenghasilan tetap. Tetapi tidak semua kita menerima takdir seperti itu bukan?

Menjelang pergantian tahun ini saya banyak menerima curhatan ibu-ibu yang kebingungan mengatur anggaran belanja. Gaji suami belum ada kenaikan, sementara kebutuhan meningkat. Anak juga bertambah besar. Ada pula yang suami istri bekerja, tapi gaji keduanya hanya cukup sampai tengah bulan. Ada yang lebih memprihatikan; suami istri tidak berpenghasilan tetap, mengandalkan jualan makanan keliling, sementara anak-anaknya tiap hari minta jajan.



Rajin praktik dan sabar berproses insyaallah melahirkan kesibukan baru, omzet baru.


Saya bersyukur dijadikan teman berkeluh kesah ini. Saya berusaha meyakinkan mereka, semua masalah insyaallah pasti ada solusinya. Masalahnya kita tetap semangat tidak? Sungguh-sungguh ingin dapat solusinya tidak? Serius mau mengubah keadaan tidak?

Rata-rata membalas chat saya dengan mengirimkan emoti jempol berderet, hahahah...
Apakah lantas saya bantu mereka dengan memberinya modal usaha?
Tidak! Saya malah kirim mereka sederet pertanyaan tentang apa yang bisa mereka lakukan.
Rata-rata membisu pasrah. Saya tawarkan berjualan, semua kompak bilang tidak bisa jualan, tidak tahu harus jualan apa, tidak punya modal. Paket komplit!

Hmm... saudara bukan, sanak bukan, tapi sukses bikin saya puyeng, wkwkwkwk...

Akhirnya, Bismillah memohon ridha Allah SWT, saya tawarkan sebuah metode belajar bisnis langsung praktik. Saya dampingi dari awal. Tidak punya akun facebook untuk jualan, baiklah, dibuatkan. Gak punya barang dagangan, okeee, dicarikan suplier. Gak punya modal untuk mengganti pulsa, tenaga, dan waktu saya? No problemo, bisa diatur, tapi kok ya kebangetan, hihihi.


Calon peserta bersedia menunggu jadwal kelas berikutnya.



Sehari, dua hari, sejumlah peserta mulai gelisah. Kok belum ada pembelian? Kok belum boleh jualan di FB? Kok ini? Kok itu? Waktu terus berjalan... hampir satu bulan ibu-ibu yang biasanya santai di rumah saya kasih tambahan pekerjaan. Serius ingin mengubah keadaan jadi lebih baik, bukan?

Kejadian itu berlalu beberapa bulan yang lalu. Hari ini hampir tiap hari saya terima chat dengan emoti ketawa ketiwi happy. Pada senaaang mulai punya tambahan penghasilan. Efek dari belajar memulai bisnis dari awal ini masing-masing peserta berbeda. Semua tergantung Allah yang mengatur rezeki semua mahklukNya. Hanya saja jika mereka disiplin praktik dan rajin evaluasi, insyaallah sumber rezeki baru akan mereka miliki.

Alhamdulillah, ilmu yang saya perolah seputar digital marketing dan rutin saya praktikan di bisnis yang sedang saya rintis akhirnya bermanfaat bagi ibu-ibu yang menggebu ingin tambahan penghasilan baru. Optimasi FB ini bisa diterapkan untuk bisnis apa saja. Semoga istiqamah mendampingi ibu-ibu yang kebingunan memulai bisnis dari mana. Semoga Optimasi FB dan Bimbingan Dropship ini melahirkan sumber rezeki baru khususnya bagi para Ibu. Aamiin.

Salam sehat bermanfaat.





 

Sabtu, 20 Oktober 2018

Menulis Untuk Kebaikan


Kecil dulu pernah kecewa gara-gara bungkus kacang goreng. Jadi begini… Sejak berseragam rok merah putih saya senang membaca khususnya cerita anak. Saya sering menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah. Terbatasnya jumlah buku bacaan di perpustakaan SD di kampung tidak menciutkan niat membaca. Terkadang satu buku saya baca berulang-ulang sampai hapal letak titik komanya.


Karya bersama teman-teman yang sedang belajar menulis.
 
Suatu hari saya membeli kacang goreng yang dibungkus dengan kertas menyerupai kerucut. Sesampainya di rumah, saya pindahkan kacang goreng renyah di atas cawan supaya lebih mudah menyantapnya. Akan tetapi, saat mau membuang bungkusnya, mata tertegun melihat tulisan. Sebuah judul cerita anak. Saya baca tulisan di kertas kusut. Tentang seorang anak laki-laki yang dilarang ibunya mengupas mangga sendiri. Ketika ibunya pergi, si anak mengambil pisau dan cepat-cepat mengupas mangga. Baru saja mengupas, pisau tajam itu melukai jarinya. Saya tidak tahu akhir kisahnya, sebab kertas itu sobek bagian ujung bawah.

Sejak peristiwa itu saya sering berandai-andai. Bagaimana kalau jari bocah itu terluka parah? Bagaimana kalau tiba-tiba ada dewa penolong yang menutup luka jarinya? Seharusnya anak itu menurut ibunya. Seharusnya si ibu mengupas mangga sebelum pergi. Kalimat demi kalimat berkelindan di kepala. Saya ingin bisa menulis cerita. Saya mulai menulis puisi dan cerpen. Tapi, semua tulisan saya simpan. Beberapa teman sekolah yang mengetahui saya suka menulis, minta tolong dibuatkan . Tidak ada upah rupiah waktu itu hahaha. Saya cukup senang dengan diajak makan di kantin sekolah.

Kebiasaan menulis puisi dan cerpen itu berlangsung hingga saya lulus sebuah diploma negeri di kota Malang. Atas kehendak Allah, saya diterima di sebuah perusahaan penerbitan surat kabar. Saya seperti berada di tumpukan harta karun. Setiap hari membaca berbagai jenis tulisan dengan leluasa. Saya juga berkesempatan berguru pada rekan-rekan wartawan, redaktur, maupun pemimpin redaksi. Pada mereka saya menimba ilmu cara mencari ide, meramu elemen tulisan, serta menuangkannya ke karya utuh.

Tahun 2009 pertama kalinya saya mengenal facebook. Senang sekali bisa bertegur sapa di dunia maya dengan para penulis yang karyanya sering saya baca. Saya tidak canggung menyapa mereka dan bertanya dunia kepenulisan. Saya usir rasa malu, rambut mulai beruban tetap semangat mengejar ilmu.

Bersama teman-teman kontributor buku Detik Demi Detik

Suatu waktu saya mendapat informasi, sebuah penerbit nasional membuka audisi menulis kisah inspiratif. Saya semangat mengikutinya. Saya lupakan tentang kalah dan menang. Bagi saya, berani mengirim karya ke media adalah sebuah keberhasilan tersendiri. Saya kirim dan melupakannya.

Selang beberapa hari, saya dikagetkan oleh pesan singkat dari sebuah penerbit bahwa saya menjadi salah satu pemenang audisi menulis. Sama sekali tidak menyangka nama saya menduduki urutan ketiga. Pemenang pertama dan kedua adalah penulis yang karyanya betebaran di mana-mana. Saya percaya ini cara Allah memberi tahu bahwa saya mampu menulis.

Sejak itu saya semakin bersemangat mengasah ketrampilan menulis. Saya belajar teori menulis baik gratisan maupun berbayar. Belajar teori menulis dan praktik menulis di setiap kesempatan. Saya rajin ikut audisi menulis. Rajin mengirim karya ke media. Ternyata walaupun sudah mengantongi teori menulis, sudah sering mengirim karya, bukan jaminan naskah menang. Setiap naskah yang saya kirim, berakhir dengan kekalahan dan penolakan. Saya tidak pernah menyerah. Ada kalanya muncul perasaan sedih saat naskah ditolak, namun di detik yang sama, meluap perasaan bahagia sebab telah berhasil menyelesaikan tulisan dan mengirimnya.

Saya bersandar pada niat awal menulis. Bukankah saya menulis untuk mendapatkan ridhaNya? Untuk sebuah kebaikan yang terus mengalir. Saya ingin pesan kebaikan yang saya sisipkan di setiap karya menjadi abadi di relung hati pembaca. Tidak masalah kalah lomba, tidak mengapa tulisan ke media tiada berkabar. Sudah ada nilai kebaikan pada tulisan. Saya hanya perlu berjuang untuk bertemu nasib baik.

Penolakan demi penolakan menyulut semangat menulis. Saya tidak malu mencatat alamat majalah atau penerbit saat berkunjung ke toko buku. Saya juga tidak risih membeli majalah dan buku bekas di toko loak. Membaca kata demi kata di majalah atau buku yang sampulnya sobek, yang tiap lembarnya menguarkan bau khas kertas usang. Setiap hari bertekad menambah halaman tulisan dan mengirimkannya ke media.

Hingga suatu hari…berkat izin Allah, saya bertemu nasib baik. Nama saya muncul di sejumlah pengumuman lomba menulis dan media cetak nasional. Saya bersemangat menambah ilmu menulis novel dan skenario. Semakin berguru semakin tersadar betapa kurangnya ilmu. Alhamdulillah… belasan antologi, karya media cetak, buku anak, juga naskah skenario FTV di stasiun TV swasta adalah bukti, tiada usaha yang sia-sia. 

Berikut tips menulis sesuai pengalaman:

  • Berani memulai menulis

Setiap ada dorongan menulis, segeralah menulis. Jangan menunda. Apabila belum siap menulis utuh, catatlah ide tulisan dan poin-poin yang akan ditulis. Setelah itu berusaha bisa menulis setiap hari walaupun satu halaman. Walaupun satu paragraf.


  • Tahan banting

Semua penulis ingin karyanya selalu menang lomba atau lolos seleksi sebuah media. Banyak penulis siap naskahnya disetujui penerbit walaupun harus direvisi, tapi sedikit yang tidak siap pada penolakan. Kekecewaan yang dialami kerap berimbas pada berhentinya tekad menjadi penulis. Oleh karena itu jika ingin menjadi penulis harus pantang menyerah.

  • Siap belajar menulis pada siapa pun

Belajarlah pada siapa pun, serap ilmunya, lalu praktikkan. Masing-masing guru punya cara menulis berbeda. Ada yang menulis di kertas baru disalin di komputer, ada yang langsung menulis di komputer, ada yang memulainya dengan membuat outline. Ada yang lancar menulis di keramaian, ada yang baru bisa menulis jika suasana sepi. Pilihlah mana yang paling cocok dengan diri.

  • Hati-hati dengan pujian

Di mana karya berhasil terbit, di situ gemuruh tepuk tangan terdengar. Hati-hati! Hati-hati dengan pujian. Pujian sering membuat seseorang terlena hingga merasa cepat puas. Sebaliknya, kritikan membuat seseorang belajar lebih giat. Berterima kasihlah pada kritikan.

  • Berikan hadiah untuk diri sendiri

Berani menjadi penulis berarti berani kehilangan waktu bersenang-senang. Ketika sebagian yang lain menghabiskan waktunya di akhir minggu, seorang penulis terkadang harus rela kehilangan akhir minggu. Rela menunda bersenang-senang demi selesainya sebuah tulisan. Jika kewajiban ini berhasil diselesaikan, berikan hadiah pada diri sendiri. Misalnya dengan bermain gadget seharian, jalan-jalan, menyantap makanan kesukaan, dan sebagainya.


Bersyukur dan bahagia melihat karya terpajang di toko buku kesayangan

  •   Luruskan niat menulis

Yang utama dari proses menjadi penulis adalah meluruskan niat. Untuk apa ingin menjadi penulis? Ingin terkenal? Ingin mendapatkan honor? Agar terlihat keren? Ingin berbagi pengetahuan? Ingin bermanfaat lewat tulisan? Luruskan niat dan bulatkan tekad agar semangat menulis terus berkobar walaupun banyak tantangan.

Dan, sampai detik ini saya terus belajar memperbaiki tulisan. Alhamdulillah tahun ini lahir buku antologi 'Sepotong Rasa'. Buku ini hasil belajar peserta kelas menulis cara mengubah curhatan menjadi transferan. Semoga 2019 bertambah karya, aamiin. 




Minggu, 30 September 2018

4 Keunggulan HUAWEI Nova 3i Hingga Menjadi Idaman

Sebagai ibu rumah tangga, penulis lepas, dan sedang merintis bisnis online, teman-teman pasti bisa dong ngebayangin kesibukan saya. Huuuf... naga-naganya sedang minta dukungan nih. Bukaaan. Saya bukan seorang politikus. Tentang mengobral janji, saya tidak becus. Dijamin tidak ada kampanye di sini. Yang ada ajakan melakukan kebaikan. Catat!


HUAWEI nova 3i four cameras
Empat Kamera Yang Diperkuat AI. Makin Jatuh Hati HUAWEI Nova 3i. Sumber: Huawei Indonesia.


Jadi begini ceritanya...
Dari kecil saya gemar menulis. Emang sekarang segede apaan? Belum sih, masih ideal. Dari jaman seragam rok merah sampai kuliah, suka nulis. Biasanya di jam-jam pelajaran yang membosankan, saya pilih merampungkan satu cerpen. Dari tempat guru mengajar, saya tentu terlihat serius merangkum pelajaran, padahal sedang corat coret puisi, hihihi...

Kebiasaan nulis berlanjut sampai menikah dan jadi emak-emak. Apa saja saya tulis. Kalau sedang tidak punya bahan tulisan, mimpi semalam pun saya jadikan tulisan. Boleh-boleh saja kan, tidak ada yang melarang. Sebenarnya ini mau jelasin, kalau sudah niat menulis, tidak ada alasan mati ide apalagi mati gaya.

Nah ngomong-ngomong mati gaya, saya pernah nih ngalami. Bermula dari undangan me-review produk jualan teman. Hmm... setahun terakhir ini saya terima tawaran me-review produk atau jasa lho. Nah lagi enak-enaknya ngobrolin produk, tiba-tiba di smartphone muncul garis-garis menyala mirip lampu disco tralala. Saya matikan sebentar, biasanya setelah itu kembali normal.


HUAWEI nova 3i Gaming
Diperkuat Teknologi GPU Turbo. Main Game Semakin Asyik. Sumber: Huawei Indonesia

Ternyata kala itu saya belum beruntung. Smartphone mati lama sekali. Nyala sebentar, mati lagi. Baterai sudah diisi, terlihat kilatan cahaya di layar, mati lagi. Gituuu terus. Namun demikian, saya bersyukur punya klin baik hati dan tidak pelit. Kalau baik hati dan tidak sombong, sudah umum. Apalagi ditambah rajin menabung. Olalaaa, sudah biasa. Beliau meminjamkan smartphone miliknya. Langsung saya jepret sana sini. Sejujurnya saya maluuu sekali. Malu sama kucing, meong meong meooong.

Kejadian serupa saat gelar lapak di medsos. Lagi ramai-ramainya calon pembeli menanyakan promo, smartphone kumat lagi. Gagal menunjukkan produk yang sudah saya siapkan jauh-jauh hari. Kualitas gambar yang buruk dan tidak fokus membuat tampilan toko seperti mainan. Seperti tidak serius berjualan.

Bukan hanya saat menawarkan dagangan. Saat mau nambah persediaan, biasanya lihat-lihat lapak supplier dulu. Tapi, keterbatasan smartphone yang saya miliki, terpaksa gigit jari. Jangankan untuk smart shopping. Sekadar mejeng dengan barang dagangan pun tak mampu. Huhuhu...

Sebenarnya, saya sedang mengidamkan smartphone dengan sentuhan magis luar biasa. Paham maksud saya? Sini saya bisiki. Janji jangan menyebar ke mana-mana. Ini rahasia kita. Saya ingin memiliki smartphone Huawei Nova 3i. Ini Smartphone Idaman 2018. Semua kendala saya baik sebagai penulis lepas maupun pebisnis akan teratasi jika smartphone ini berada dalam genggaman.

Bagaimana tidak? Empat keunggulan smartphone idaman ini bikin jatuh hati. 
  1. Desain Iris Purple yang super duper keren. Memiliki corak warna indah di kaca belakang dan bingkai metal di tengah. Spesifikasi HUAWEI nova 3i dengan layar 6,3 inch FHD+ (2340 x 1080) menjadikan pandangan kita luas tapi tetap pas di saku. Tidak terlalu kecil atau terlalu besar. Benar-benar pas di saku.
  2. Memiliki empat kamera yang diperkuat AI. Empat kamera? Iya, empat kamera. Kamera AI 24 MP + 2 MP di bagian depan dan 16 MP + 2 MP di belakang. Hasil foto dijamin lebih berkesan dan jernih. Makin jatuh cinta sama HUAWEI nova 3i.
  3. Memiliki storage paling besar di kelas smartphone mid-end saat ini, yaitu 128 GB. Kebayang bakalan menyenangkan. Kebayang pemiliknya riang. Benar-benar smartphone idaman.
  4. Dengan rangkaian game AI yang dipadukan teknologi GPU Turbo, maka Huawei Nova 3i merilis kemampuan chipset untuk mencapai respon cepat. Transisi lembut antara 4G dan Wi-Fi memberikan pengalaman yang mulus, bahkan ketika jaringan Ponsel Android mengalami penundaan. Mode uninterrupted gaming di Fitur HUAWEI nova 3i menyembunyikan semua notifikasi.
Fiuuuh empat keunggulan Huawei Nova 3i bikin klepek-klepek saja. Bagi saya yang kerap mengumpulkan gambar, sangat bersyukur bisa memiliki smartphone ini. Gambar dagangan, gambar produk klin, gambar bahan tulisan, bisa diurutkan berdasarkan tanggal, tempat, orang, dan bahkan objek foto. AI di fitur Huawei Nova 3i sangat pintar mengatur foto maupun dalam proses pencarian. Ini akan membantu pekerjaan menjadi lebih cepat dan tepat.


HUAWEI nova 3i AI image searching
Pencarian Gambar Dengan AI Lebih Mudah. Sumber: https://consumer.huawei.com

Keunggulan HUAWEI Nova 3i yang tidak dimiliki smartphone lainnya menjadikan produk ini unggul di kelasnya. Sesuatu yang unggul selalu diburu. Sesuatu yang bikin jatuh hati akan dicari. Saatnya mari berdoa bersama, semoga Tuhan menakdirkan siapa pun yang membaca tulisan ini diberikan kesehatan dan keluasan rezeki sehingga bisa menimang HUAWEI Nova 3i suatu hari. Aamiin.

#HuaweiNova3i_ID
#ChooseTheBest


Huawei Nova 3i Blog Competition by Koh Huang.

Sabtu, 29 September 2018

Batik: Menjaga dan Melestarikan Warisan Indonesia


Indonesia sungguh negeri yang kaya raya. Bermacam corak khas budaya, suku, bahasa, adat istiadat, kerajinan, dan lain sebagainya. Setiap daerah menyuguhkan keunikan khas wilayahnya masing-masing. Tidak mengherankan Pesona Indonesia ini tersiar ke manca negara.


Salah satu kekayaan Indonesia adalah Batik Indonesia. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas corak masing-masing. Batik Yogyakarta didominasi warna putih, hitam, dan cokelat. Corak batik berupa tumbuhan, hewan, dan manusia. Batik Madura berwarna lebih berani dan tegas. Warna merah, kuning, hijau, biru dengan tarikan garis pada desainnya. Batik Sumatra kebanyakan bercorak bunga dengan warna cerah, yaitu kuning dan merah.
 

Batik adalah salah satu warisan kekayaan Indonesia. Sumber: Dokumen Pribadi


Sementara itu, Batik Cirebon, seperti wilayah lain, punya ciri khusus. Motif berupa mega atau awan berarak di langit yang dikenal sebagai motif Mega Mendung adalah ikon batik Cirebon. Bentuk awan merupakan gambaran dunia luas, bebas, dan bermakna Ketuhanan.


Batik Cirebon merupakan salah satu tujuan Wisata Cirebon. Belum lengkap rasanya jika berkunjung ke kota Cirebon tanpa membawa buah tangan berupa Batik Cirebon. Selain motif Mega Mendung, Batik Cirebon punya motif Ayam Alas, Singa Payung, Sawat Penganting, Paksi Naga Liman, dan lain-lain.

Terdapat 1000 lebih pengrajin batik di Desa Trusmi. Konon, trusmi berasal dari kata 'terus bersemi' atau selalu tumbuh. Sekitar abat 14, wilayah tersebut dipenuhi tumbuhan. Setiap warga bersama-sama menebang tanaman, tidak berselang lama, tanaman itu bersemi. Tumbuh kembali. Ditebang lagi, bersemi lagi, begitu seterusnya, hingga akhirnya daerah tersebut dinamakan Desa Trusmi.

Begitu banyak pengrajin batik di Desa Trusmi. Tidak mengherankan jika daerah tersebut menjadi sentra Batik Cirebon dan berderet toko batik di sana. Jika Anda berkesempatan mengunjungi Kota Cirebon dan ingin mencari koleksi batik terlengkap maka pilihannya adalah BT Batik Trusmi.


BT Batik Trusmi menawarkan koleksi terlengkap. Sumber: http://btbatiktrusmi.com

Terdapat beberapa kategori BT Batik Trusmi:
  • Pria (lengan panjang dan pendek)
  • Wanita (blus, dress, gamis, outer, rok batik)
  • Aksesoris (dompet batik, buku, detergen batik, scarf)
  • Kain Printing (sarung, kain panjang, kain eksklusif)
  • Kain Tulis Kombinasi Cap (katun, dobi, sutra)
  • Batik Under 100k (under 100k pria, under 100k wanita, batik seragaman)
  • Batik Collection (batik couple, outfit kondangan, outfit ngantor, outfit hangout, outfit batik muslim, batik semi sutra)
  • Set Kain Batik (kombinasi dobi, kombinasi embos)
  • Batik Premium (batik premium wanita, batik premium pria)









Blus Mega Mendung Shanghay. Gambar: Koleksi BT Batik Trusmi

Sejak tiga tahun terakhir ini, pemakaian baju batik ke kantor cukup marak. Tepatnya sejak pemerintah memberlakukan baju batik setiap hari Jumat bagi para PNS. Sebagian perusahaan swasta pun mengikuti ketentuan ini. Kebijakan pemerintah ini patut kita dukung sebagai bentuk menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia, yaitu Batik Indonesia.

Selain melestarikan budaya Indonesia, pemakaian batik secara rutin  ke kantor atau pada acara lainnya, baik resmi maupun santai membantu mendorong laju ekonomi. Kebutuhan kain batik terus meningkat. Dengan demikian para pengrajin maupun pengusaha batik mampu terus bertahan.

Kain batik tidak hanya cocok untuk usia lanjut. Anak-anak dan remaja bahkan bayi pun pantas memakainya. Motif dan warna batik yang begitu beragam bisa disesuaikan dengan usia pemakainya. Bukan hanya itu. Model batik pun bisa dibuat sesuai permintaan.

Hem Batik Prada Parang. Sumber: Koleksi BT Batik Trusmi


Jika dahulu kain batik identik dengan kain panjang milik para sesepuh, kini batik menjadi pakaian kebanggaan bagi siapa saja, dan bisa diubah menjadi sebuah cindera mata. Dompet, tas, kipas, buku, dan lain-lain bisa dibuat dari bahan batik khas Indonesia.

Sangatlah tepat jika kita membiasakan diri memakai batik khususnya pada acara-acara tertentu. Mengenakan batik jelas lebih baik. BTAlways Batik, selain mencerminkan budaya Indonesia, kita harus bangga memiliki warisan kekayaan berupa batik yang turun temurun ini.

Selamat Hari Batik Nasional tanggal 02 Oktober 2018.






Jumat, 28 September 2018

Stunting: Calon Ibu Harus Tahu

"Anak gadis makannya dijaga. Rajin makan buah dan sayur, biar bayinya nanti sehat dan panjang umur."

 

Begitulah kira-kira nasihat ibu yang masih saya ingat hingga detik ini. Saat itu, saya menanggapi kalimat ibu dengan gelak tawa. Bagaimana tidak? Usia saya masih belasan tahun kala itu.

Masih senang kumpul teman-teman sekolah. Main dan ngobrol sana sini. Seru! Hingga beberapa tahun kemudian, nasihat ibu itu terulang. Dengan kalimat dan nada yang nyaris sama. Bedanya, kala itu saya tengah 'berbadan dua'.

Hidup di rantau, jauh dari orang tua, bukan hal mudah bagi saya menghadapi kehamilan pertama. Hampir setiap hari saya menghubunyi ibu melalui telepon. Ibu selalu berpesan agar saya menjaga makanan; makan hanya yang bergizi saja, rajin makan buah dan sayur, cukup istirahat, tidak boleh stres, dan sederet pesan seputar menjaga kehamilan pertama.


Beberapa produk jamu dan obat tradisional yang terjaring oleh BPOM karena mengandung BKO. Sumber: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id


Ibu juga melarang saya mengonsumsi jamu gendhong. Ibu tahu persis semasa gadis saya suka minum jamu gendhong. Saya ikuti semua saran ibu tanpa mau berdebat. Begitu pula saat ibu melarang minum obat selain dari resep dokter. Belum lagi perihal kebersihan peralatan makan, kebersihan air di rumah, dan kebiasaan mencuci tangan.

Setiap berkesempatan mengunjungi kami, ibu mengecek langsung piranti makan. Ibu juga mengajari asisten rumah tangga bagaimana mencuci sayur dan buah.

"Dicuci dengan air mengalir sampai bersih, jangan cuma direndam. Tanaman sekarang sering mengandung hama, tidak seperti jaman Ibu dulu."

Begitulah kira-kira...

Putaran waktu berlalu. Saya telah mengandung dan melahirkan tiga buah hati. Ketiganya minum ASI hingga usia dua tahun. Ketiganya rajin mendatangi posyandu di masa pertumbuhannya. Alhamdulillah ketiganya sehat dan lincah.

Sementara itu...

Media nusantara memberitakan, di sejumlah daerah terdapat kasus janin meninggal dalam kandungan, bayi terlahir kondisi kurang sempurna, serta balita yang mengalami kegagalan pertumbuhan. Anak usia dua tahun belum mampu duduk sendiri, tulang lemah dan kecil tidak berdaya, serta respon yang kurang di usianya.

Gangguan tumbuh kembang bayi tersebut dikenal sebagai stunting. Stunting terjadi mulai janin dalam kandungan. Salah satu penyebabnya adalah gizi buruk si ibu saat mengandung sehingga memengaruhi asupan gizi pada si janin. Kekurangan gizi semasa dalam kandungan tersebut berlanjut hingga kelahiran. Akibatnya, pertumbuhan dan perkembangan bayi pun terhambat.

Faktor Penyebab Stunting 


  • Gizi buruk. Gizi buruk calon ibu saat mengandung janin sangat memengaruhi kondisi kesehatan janin. Pertumbuhan dan perkembangan janin menjadi terhambat. Gizi buruk menyebabkan calon ibu mengalami anemia dan kekurangan gizi. Keadaan ini semakin parah jika selama masa menyusui, asupan gizi ibu masih kurang mencukupi. Misalnya, bayi yang seharusnya minum ASI selama enam bulan, terpaksa minum air putih. Keadaan ini bisa menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi terhambat.
  • Sanitasi buruk. Kebersihan lingkungan dan sanitasi sangat berpengaruh. Lingkungan dan sanitasi yang kurang memadai mengundang datangnya kuman dan bakteri penyebab infeksi. Kontaminasi bakteri bisa terjadi melalui peralatan dapur dan peralatan rumah tangga lainnya. Kebiasaan kurang menjaga kebersihan menyebabkan anak rentan terhadap penyakit infeksi saluran pencernaan maupun cacingan. Kondisi ini menghambat tumbuh kembang bayi.
  • Kesadaran masyarakat rendah. Masalah stunting masih dianggap sebagai tanggung jawab dinas kesehatan dan pihak terkait lainnya. Akibatnya, masyarakat kurang peduli terhadap bahaya dan usaha pencegahan stunting. Seharusnya, kasus stunting adalah tanggung jawab bersama mulai dari lingkup keluarga, mencakup seluruh strata ekonomi. Kasus janin meninggal dalam kandungan, bayi terlahir cacat, serta pertumbuhan bayi yang terhambat masih dianggap hal yang wajar. Belum menjadi sesuatu yang seharusnya bisa dicegah.
Untuk itu diperlukan sejumlah usaha pencegahan stunting. Berikut sejumlah usaha yang bisa dilakukan.
  
Usaha Pencegahan Stunting
  • Membiasakan diri selalu mencuci tangan hingga bersih sebelum menyentuh makanan, setiap pulang dari bepergian, serta setiap memulai dan mengakhiri pekerjaan. Stunting bisa bermula dari kurangnya menjaga kebersihan diri.

  • Pentingnya persiapan khusus sebelum menjadi seorang ibu. Mengingat kasus stunting masih cukup tinggi di Indonesia, maka diperlukan kesadaran bagi semua calon ibu untuk mengenal stunting. Di era globalisasi seperti sekarang ini, sangat mudah mencari informasi mengenai stunting dan cara menghindarinya.
  • Perlunya kerja sama tenaga kesehatan dengan masyarakat khususnya di daerah yang berpotensi mengalami kasus stunting. Pihak tenaga kesehatan bersama aparat setempat secara rutin mengadakan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan stunting.
  • Menjadikan posyandu sebagai sarana menyampaikan informasi tentang bahaya stunting agar masyarakat bersama-sama melakukan pencegahan stunting misalnya dengan bergotong royong membersihan sarana sanitasi. Sebab kurangnya kebersihan sanitasi bisa mengundang kuman penyebab infeksi, yang bisa memicu muculnya stunting. 
  • Diperlukan adanya pengarahan khusus pada masyarakat tentang bahaya mengonsumsi obat atau jamu tanpa label BPOM. Jamu-jamu yang mengandung BKO (Bahan Kimia Obat) sangat berbahaya bagi kesehatan khususnya bagi ibu yang sedang mengandung.  
  • Mengentas angka kemiskinan. Walaupun tidak berkaitan langsung dengan stunting, keadaan ekonomi berpengaruh pada kemampuan daya beli seseorang. Seorang calon ibu atau ibu menyusui seharusnya mengonsumsi makanan bergizi, terpaksa makan seadanya. Anak dalam masa pertumbuhan seharusnya makan empat sehat lima sempurna, terpaksa makan apa yang ada.

Sehubungan dengan upaya pencegahan kasus stunting, maka pada tanggal 16 September 2018 bertempat di Monumen Nasional, pemerintah menyerukan dimulainya Kampanye Nasional Pencegahan Stunting.


Kampanye Nasional Pencegahan Stunting Sumber: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id


Acara deklarasi pencegahan stunting dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan (Moeldoko), Menteri Kesehatan RI (Nila Farid Moeloek), Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan) bersama istri (Fery Farhati Ganis), Gubernur Banten (Wahidin Halim), Wakil Gubernur DI Yogyakarta (Sri Paduka Paku Alam X), Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK (Sigit Priohutomo), serta Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI (Kirana Pritasari). Mereka bersama-sama membubuhkan tanda telapak tangan sebagai bentuk pesan bahwa mencegah stunting itu penting.
Deklarasi tersebut menjadi titik awal penyadaran masyarakat luas tentang bahaya stunting. Diharapkan dengan memahami bahaya stunting, muncul kesadaran pada setiap individu khususnya bagi para calon ibu untuk mencegah stunting sejak dini. Dengan demikian angka kasus stunting di Indonesia bisa ditekan.

Sementara itu  pada kesempatan lain, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Harsi Dewantari Kusumaningrum mengatakan bahwa produk pangan yang masuk ke dalam rumah tangga, sekitar 50% tercemar bakteri penyebab penyakit. Maka peran ibu rumah tangga dalam mengolah bahan pangan menjadi sangat penting.

Beliau menambahkan bahwa bakteri mucul melalui berbagai media, di antaranya, bakteri yang bersumber dari bahan pangan itu sendiri, seperti buah-buahan dan sayuran. Bakteri tersebut dari tanah, pupuk, dan air. Begitu pula daging dan susu. Pencemaran bakteri bisa berasal dari cara penyembelihan yang tidak sesuai proses sehingga tidak steril.

“Sebetulnya higiene-nya dari kita sendiri, tangan. Tangan kita itu membawa bakteri staphylococcus aureus yang bisa menghasilkan toksin yang bisa menyebabkan keracunan pada tangan,” terang Prof. Harsi.


"Masaklah pangan dengan benar," tutur Prof. Harsi. Sumber: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id

Sampai di sini bisa ditarik kesimpulan bahwa bahaya stunting bisa dicegah sejak dini, bahkan sejak janin belum dikandung. Peran calon ibu, orang tua, keluarga, masyarakat setempat, serta seluruh pihak terkait sangat berpengaruh dalam usaha mengurangi angka stunting di Indonesia. Indonesia sehat dan pencegahan stunting harus terus digalakkan.

Saya bersyukur memiliki ibu yang peduli pada anak gadisnya, yang jauh-jauh hari menggaungkan bahaya stunting. Saya yakin, pada saat itu, ibu belum mengenal istilah stunting. Akan tetapi, apa yang disampaikan ibu pada saat saya remaja adalah bentuk usaha pencegahan stunting. Semoga beliau tenang dan bahagia di alam keabadian.

Selamat Hari Kesehatan Nasional (HKN) Indonesia tanggal 12 November 2018. Selamat Indonesia Sehat dan Pencegahan Stunting.


Sumber bacaan:
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id







Senin, 30 Juli 2018

Menabung: Mengajak Anak Mewujudkan Mimpi

Hari Lebaran belum lama berlalu. Tentu masih lekat di ingatan bagaimana suasana lebaran bersama orang-orang tersayang. Berkumpul keluarga besar setelah sekian waktu tidak bertemu. Yang dulu bayi mulai bisa berlari. Yang dulu anak-anak sekarang remaja. Yang dulu belum menikah, saat ini berbadan dua. Yang dulu masih segar mulai sering sakit-sakitan, namun ada pula yang tetap bugar, dan ada pula yang sudah berpulang.

Mengumpulkan angpau untuk ditabung. Gambar: tokopedia.com


Selain menjadi ajang menumpahkan rindu antar anggota keluarga, acara kumpul keluarga besar merupakan hari istimewa bagi anak-anak. Jauh hari sebelum bertemu keluarga, anak-anak sudah membayangkan amplop warna warni berisi rupiah. Angpau! Ya. Sudah menjadi tradisi, lebaran adalah hari bagi-bagi rezeki.

Ajarkan Anak Mengelola Uang
Jumlah uang yang terkumpul masing-masing anak tentu berbeda. Berapa pun nilainya, sebagai orang tua harus mengarahkan penggunaan uang tersebut. Beli gadget baru? Mainan baru? Jalan-jalan? Mentraktir teman? Atau kebutuhan lainnya? Sebab tanpa pengarahan orang tua, anak-anak cenderung menghabiskan uangnya. Untuk itu, sedini mungkin ajarkan anak tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Tidak semua keinginan harus dipenuhi sekarang. Prioritaskan kebutuhan. Kebutuhan pun masih harus dipilah, utamakan kebutuhan mendesak.

Kenalkan Anak Papan Mimpi 
Ketika anak-anak punya keinginan, ajak mereka membuat papan mimpi. Papan mimpi adalah tempat menuangkan keinginan akan sesuatu yang bisa dilihat setiap hari dan sewaktu-waktu. Ajak anak menuliskan sesuatu yang menjadi keinginannya, kapan bisa dipenuhi. Pasang papan mimpi di kamar tidurnya. Papan mimpi mengajak anak untuk optimis mewujudkan harapan, sekaligus meminta anak berpikir dan bertindak bagaimana mewujudkannya. Salah satunya dengan cara menabung. Anak-anak akan mengerti bahwa untuk mencapai sesuatu harus berusaha.

Contoh Papan Mimpi. Gambar: koleksi pribadi

Manfaat Menabung Bagi Anak 
Mengajak anak menabung sejak dini bermanfaat untuk:
  1. Belajar mengendalikan keinginan. Seperti penjelasan di atas bahwa tidak semua keinginan harus dipenuhi saat itu juga. Perlu pertimbangan beberapa hal. Dengan begini anak belajar mengendalikan keinginan. Belajar bersabar mendapatkan keinginannya.
  2. Lebih menghargai uang dan jerih payah. Anak menjadi paham bahwa untuk mendapatkan sesuatu harus berusaha. Bukan sedikit-sedikit minta orang tua. Dan setelah mendapatkan uang, anak akan lebih menghargai uang.
  3. Belajar menentukan kebutuhan utama. Anak bisa belajar menentukan kebutuhan mana yang harus didahulukan. Kebutuhan lainnya, jika uang belum mencukupi, bisa dengan menabung dulu.
  4. Belajar hemat. Menabung mengajarkan anak untuk tidak gampang membelanjakan sesuatu yang tidak perlu. Dari pada membeli barang untuk kesenangan sebentar, lebih baik dikumpulkan untuk sesuatu yang lebih berharga.
  5. Mendidik anak bercita-cita tinggi. Banyak anak yang tidak berani menuliskan cita-citanya karena khawatir tidak mampu meraihnya. Menabung mengajari anak meraih mimpinya.
Dari Mana Sumber Tabungan?
Bagi anak yang sering mendapatkan angpau, tentu bukan masalah. Atau anak yang uang saku hariannya tinggi, tentu mudah mengumpulkan uang untuk ditabung. Bagaimana mereka yang uang sakunya minim dan jarang menerima sedekah? Bisa dengan mengajari anak untuk belajar bisnis. Belajar jualan apa saja untuk ditawarkan teman-teman. Baik teman sekolah maupun teman bermain di rumah. Beberapa sekolah telah menjadikan hari Sabtu sebagai market day, hari di mana para siswanya belajar bisnis di sekolah. Cara ini bisa untuk mengajak anak menabung uang hasil jualan.



Kegiatan Market Day di sekolah mengajarkan anak berbisnis sekaligus pandai mengelola uang.
Gambar: http://tk-islam-alazhar-17-bintaro.blogspot.com
Menabung di Rumah
Cara mudah dan aman melatih anak menabung adalah menggunakan celengan. Banyak dipasarkan celengan lucu yang bisa menarik perhatian anak agar gemar menabung. Celengan tradisional bahan gerabah, kaleng, fanel, dan lain-lain sangat mudah didapatkan. Celengan juga bisa dibuat sendiri dengan mengajak putra putri berkreasi. Misalnya kaleng bekas kue, kardus bungkus susu, atau kardus makanan. Dengan menggunakan gunting, jarum, benang, dan kain warna warni, bungkus-bungkus bekas itu bisa dibuat celengan. Jika sudah penuh, ajak anak untuk membuka celengan, dan menghitungnya. Betapa bahagia rona wajah anak ketika melihat hasil tabungannya.

Aneka celengan untuk melatih anak menabung. Gambar: bukalapak.com


Menabung Aman di Bank
Menyimpan uang di celengan adalah cara untuk membiasakan anak menabung sejak dini. Cara ini sangat efektif untuk mengajak anak berhemat. Anak-anak tidak mudah membelanjakan uang jika tidak ada kebutuhan mendesak. Tetapi, sebenarnya celengan kurang aman, sebab sewaktu-waktu uang bisa diambil dengan membuka kaleng atau mencungkil uang. Apabila punya kebutuhan mendesak, berbagai cara diambil agar koin di celengan jatuh atau agar selembar uang kertas berhasil keluar. Tentu kurang baik jika kebiasaan ini dibiarkan.

Orang tua bisa membantu membuka rekening tabungan untuk anak. Setelah celengan penuh, semua uang dipindah ke bank. Anak pasti bangga punya buku tabungan sendiri yang di sana tertera namanya. Anak tidak mudah tergiur untuk mencungkil isi celengan jika dananya tersimpan di bank. Anak justru berharap isi celengannya penuh untuk kemudian disetor ke bank. Bagi orang tua, tentu lebih tenang jika anak punya tabungan sendiri di bank.

Terlebih ada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai pelaksana penjaminan dana masyarakat yang dibentuk pemerintah tahun 1998, kemudian di-sahkan oleh Presiden Republik Indonesia dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan tanggal 22 September 2004. Dengan adanya Lembaga Penjamin Simpanan, nasabah bank konvensional yang memiliki giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan bentuk lain yang dpersamakan dengan itu tidak perlu khawatir. Begitu pula nasabah bank syariah yang memiliki giro wadiah dan giro mudharabah, tabungan wadiah dan tabungan mudharabah, deposito mudharabah, serta simpanan lain yang ditetapkan Lembaga Penjamin Simpanan tidak perlu gusar.

Semua bentuk simpanan tersebut di atas dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan. Dengan terbentuknya Lembaga Penjamin Simpanan ini maka kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan meningkat. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di dunia perbankan, Lembaga Penjamin Simpanan ini yang  menjamin dana simpanan masyarakat di bank tetap aman.

Menabung adalah upaya menyiapkan hari tua yang bisa dilakukan sejak usia dini.
#Ayomenabung di bank, ayo menyiapkan masa depan lebih gemilang.

#lombaLPS





 


 

Kamis, 28 Juni 2018

Gadis Bermata Jelita


Untuk Gadis Bermata Jelita…
Assalamu alaikum,

Saat menulis ini, aku tidak tahu kamu di mana. Namun aku masih mengingat betul perjumpaan kita. Pertengahan 2002, aku menjadi anggota komite sebuah TK swasta di Denpasar. Aku ikut kunjungan ke Sekolah Berkebutuhan Khusus bersama murid TK.

Ilustrasi: Karya putri ke-2 saat balita


“Bu, saya mau cuci tangan,” ucapmu lirih.

Lalu kau berjalan sendiri menyisiri pinggiran bangku. Langkahmu hati-hati. Sesampainya di ujung rungan, kau condongkan badanmu ke depan, lalu kau putar kran air. Kau basuh kedua tanganmu, kau bilas bersih, lalu langkahmu kembali ke tempat semula. Kau pintar menemukan kembali tempat dudukmu tanpa ada yang memandu.

Aku lupa siapa namamu, namun aku bisa mengenang perbincangan kita waktu itu.

“Sudah sarapan?” kulontarkan tanya di sela-sela acara.

Kau mengangguk, “Selalu sarapan sebelum berangkat.”

Kubantu membetulkan kain penutup kepalamu yang miring ke kiri.

“Terima kasih, Bu Guru,” suaramu sopan mengetuk perasaan.

Kubisikkan padamu, “Ini bukan Ibu Guru, ini orang tua murid TK yang sedang bermain ke sini. Panggil, “Bunda”, ya.

“Oh iya, maaf,” lagi-lagi kau mengangguk manis. 

Kuraih tangan mungilmu, kupegang erat sepanjang acara. Melalui salah seorang pengajar, kutahu, kau terlahir seperti bayi umumnya. Kala itu kedua orang tuamu belum menyadari semuanya. Baru saat usiamu enam bulan, kedua orang tuamu harus menerima kenyataan memiliki bayi tuna netra. Aku memelukmu seketika.

Jika gurumu tidak menceritakan keadaanmu, sulit bagiku mempercayai kamu menjadi salah satu siswi di sekolah itu. Kau tak ubahnya bocah pintar lainnya. Bernyanyi ceria, bercanda, berlarian tanpa khawatir jatuh. Satu keadaan yang membedakan dirimu dengan anak-anak umumnya, saat kau membaca. Begitu terampilnya kau mengeja huruf-huruf braile.

Saat beristirahat...

“Disuapin?” tawarku berharap kau mengangguk lagi.

“Terima kasih, bisa makan sendiri,” kedua matamu bersinar menerangi hati.

Kutunggui kau selama makan, sambil bercerita. Kedua matamu berpijar. Senyummu selalu mengembang seolah tak ada yang kurang. Dalam pandanganku kau demikian sempurna. Di usiamu lima tahun kau telah banyak memberiku pemahaman.

Nak, yang kupanggil Gadis Bermata Jelita
Kau tak pernah tahu, sejak itu dirimu salah satu penyemangat hidupku. Pada setiap langkah berat dan nyaris berhenti, terputar kembali perjumpaan singkat kita. Pertemuan yang tidak pernah kita rencanakan. Perjumpaan yang telah diatur sedemikian rupa olehNya. Aku meyakini ini sebagai cara Tuhan mengingatkan diriku untuk jangan pernah menyerah pada keadaan. Sesulit apapun!

Nak, yang sekarang menjelma gadis belia…
Tetaplah menebar semangat pada sekelilingmu. Sebarkan harapan-harapan baru lewat pendar  kedua matamu. Kedua penglihatanmu tak mampu bercerita keindahan dunia, akan tetapi sorotmu mampu menerangi hati-hati sunyi. Semoga kau mampu meraih mimpi yang pernah kau bisikkan padaku waktu itu, “Aku ingin menjadi guru.”

Nak, yang kujuluki sebagai guru kehidupanku…
Sosokmu mengingatkanku pada Helen Keller. Gadis tuna netra lahir di Alabama, 27 Juni 1880. Berkat kegigihannya ia menjelma sebagai penulis, aktivis politik, dan dosen yang melahirkan banyak buku. Tanpa kau sadari kau telah mewarisi semangat penulis buku The Strong of My Life itu. Semoga aku bisa terus belajar darimu dan dari teman-temanmu, bahwa hidup ini tentang apa yang bisa kita berikan, bukan apa yang kita inginkan. Terima kasih, ya, Nak.

Salam sayang Bunda untukmu entah di mana sekarang...

 Wassalam.