Senin, 30 Juli 2018

Menabung: Mengajak Anak Mewujudkan Mimpi

Hari Lebaran belum lama berlalu. Tentu masih lekat di ingatan bagaimana suasana lebaran bersama orang-orang tersayang. Berkumpul keluarga besar setelah sekian waktu tidak bertemu. Yang dulu bayi mulai bisa berlari. Yang dulu anak-anak sekarang remaja. Yang dulu belum menikah, saat ini berbadan dua. Yang dulu masih segar mulai sering sakit-sakitan, namun ada pula yang tetap bugar, dan ada pula yang sudah berpulang.

Mengumpulkan angpau untuk ditabung. Gambar: tokopedia.com


Selain menjadi ajang menumpahkan rindu antar anggota keluarga, acara kumpul keluarga besar merupakan hari istimewa bagi anak-anak. Jauh hari sebelum bertemu keluarga, anak-anak sudah membayangkan amplop warna warni berisi rupiah. Angpau! Ya. Sudah menjadi tradisi, lebaran adalah hari bagi-bagi rezeki.

Ajarkan Anak Mengelola Uang
Jumlah uang yang terkumpul masing-masing anak tentu berbeda. Berapa pun nilainya, sebagai orang tua harus mengarahkan penggunaan uang tersebut. Beli gadget baru? Mainan baru? Jalan-jalan? Mentraktir teman? Atau kebutuhan lainnya? Sebab tanpa pengarahan orang tua, anak-anak cenderung menghabiskan uangnya. Untuk itu, sedini mungkin ajarkan anak tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Tidak semua keinginan harus dipenuhi sekarang. Prioritaskan kebutuhan. Kebutuhan pun masih harus dipilah, utamakan kebutuhan mendesak.

Kenalkan Anak Papan Mimpi 
Ketika anak-anak punya keinginan, ajak mereka membuat papan mimpi. Papan mimpi adalah tempat menuangkan keinginan akan sesuatu yang bisa dilihat setiap hari dan sewaktu-waktu. Ajak anak menuliskan sesuatu yang menjadi keinginannya, kapan bisa dipenuhi. Pasang papan mimpi di kamar tidurnya. Papan mimpi mengajak anak untuk optimis mewujudkan harapan, sekaligus meminta anak berpikir dan bertindak bagaimana mewujudkannya. Salah satunya dengan cara menabung. Anak-anak akan mengerti bahwa untuk mencapai sesuatu harus berusaha.

Contoh Papan Mimpi. Gambar: koleksi pribadi

Manfaat Menabung Bagi Anak 
Mengajak anak menabung sejak dini bermanfaat untuk:
  1. Belajar mengendalikan keinginan. Seperti penjelasan di atas bahwa tidak semua keinginan harus dipenuhi saat itu juga. Perlu pertimbangan beberapa hal. Dengan begini anak belajar mengendalikan keinginan. Belajar bersabar mendapatkan keinginannya.
  2. Lebih menghargai uang dan jerih payah. Anak menjadi paham bahwa untuk mendapatkan sesuatu harus berusaha. Bukan sedikit-sedikit minta orang tua. Dan setelah mendapatkan uang, anak akan lebih menghargai uang.
  3. Belajar menentukan kebutuhan utama. Anak bisa belajar menentukan kebutuhan mana yang harus didahulukan. Kebutuhan lainnya, jika uang belum mencukupi, bisa dengan menabung dulu.
  4. Belajar hemat. Menabung mengajarkan anak untuk tidak gampang membelanjakan sesuatu yang tidak perlu. Dari pada membeli barang untuk kesenangan sebentar, lebih baik dikumpulkan untuk sesuatu yang lebih berharga.
  5. Mendidik anak bercita-cita tinggi. Banyak anak yang tidak berani menuliskan cita-citanya karena khawatir tidak mampu meraihnya. Menabung mengajari anak meraih mimpinya.
Dari Mana Sumber Tabungan?
Bagi anak yang sering mendapatkan angpau, tentu bukan masalah. Atau anak yang uang saku hariannya tinggi, tentu mudah mengumpulkan uang untuk ditabung. Bagaimana mereka yang uang sakunya minim dan jarang menerima sedekah? Bisa dengan mengajari anak untuk belajar bisnis. Belajar jualan apa saja untuk ditawarkan teman-teman. Baik teman sekolah maupun teman bermain di rumah. Beberapa sekolah telah menjadikan hari Sabtu sebagai market day, hari di mana para siswanya belajar bisnis di sekolah. Cara ini bisa untuk mengajak anak menabung uang hasil jualan.



Kegiatan Market Day di sekolah mengajarkan anak berbisnis sekaligus pandai mengelola uang.
Gambar: http://tk-islam-alazhar-17-bintaro.blogspot.com
Menabung di Rumah
Cara mudah dan aman melatih anak menabung adalah menggunakan celengan. Banyak dipasarkan celengan lucu yang bisa menarik perhatian anak agar gemar menabung. Celengan tradisional bahan gerabah, kaleng, fanel, dan lain-lain sangat mudah didapatkan. Celengan juga bisa dibuat sendiri dengan mengajak putra putri berkreasi. Misalnya kaleng bekas kue, kardus bungkus susu, atau kardus makanan. Dengan menggunakan gunting, jarum, benang, dan kain warna warni, bungkus-bungkus bekas itu bisa dibuat celengan. Jika sudah penuh, ajak anak untuk membuka celengan, dan menghitungnya. Betapa bahagia rona wajah anak ketika melihat hasil tabungannya.

Aneka celengan untuk melatih anak menabung. Gambar: bukalapak.com


Menabung Aman di Bank
Menyimpan uang di celengan adalah cara untuk membiasakan anak menabung sejak dini. Cara ini sangat efektif untuk mengajak anak berhemat. Anak-anak tidak mudah membelanjakan uang jika tidak ada kebutuhan mendesak. Tetapi, sebenarnya celengan kurang aman, sebab sewaktu-waktu uang bisa diambil dengan membuka kaleng atau mencungkil uang. Apabila punya kebutuhan mendesak, berbagai cara diambil agar koin di celengan jatuh atau agar selembar uang kertas berhasil keluar. Tentu kurang baik jika kebiasaan ini dibiarkan.

Orang tua bisa membantu membuka rekening tabungan untuk anak. Setelah celengan penuh, semua uang dipindah ke bank. Anak pasti bangga punya buku tabungan sendiri yang di sana tertera namanya. Anak tidak mudah tergiur untuk mencungkil isi celengan jika dananya tersimpan di bank. Anak justru berharap isi celengannya penuh untuk kemudian disetor ke bank. Bagi orang tua, tentu lebih tenang jika anak punya tabungan sendiri di bank.

Terlebih ada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai pelaksana penjaminan dana masyarakat yang dibentuk pemerintah tahun 1998, kemudian di-sahkan oleh Presiden Republik Indonesia dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan tanggal 22 September 2004. Dengan adanya Lembaga Penjamin Simpanan, nasabah bank konvensional yang memiliki giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan bentuk lain yang dpersamakan dengan itu tidak perlu khawatir. Begitu pula nasabah bank syariah yang memiliki giro wadiah dan giro mudharabah, tabungan wadiah dan tabungan mudharabah, deposito mudharabah, serta simpanan lain yang ditetapkan Lembaga Penjamin Simpanan tidak perlu gusar.

Semua bentuk simpanan tersebut di atas dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan. Dengan terbentuknya Lembaga Penjamin Simpanan ini maka kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan meningkat. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di dunia perbankan, Lembaga Penjamin Simpanan ini yang  menjamin dana simpanan masyarakat di bank tetap aman.

Menabung adalah upaya menyiapkan hari tua yang bisa dilakukan sejak usia dini.
#Ayomenabung di bank, ayo menyiapkan masa depan lebih gemilang.

#lombaLPS